Pemilihan Ketua RT.08




Warga RT.08 menggunakan hak pilihnya secara tertib
Semenjak refomasi digulirkan di Indonesia sistem pemilupun telah berubah.  Liberalisasi demokrasi dari tingkat pusat hingga tingkat RT brupa sistem pemilihan secara langsung menjadi pilhan yang dianggap paling baik dalam memilih pemimpin. 

Tak ketinggalan, di lingkungan Perumnas III, RT.08/ RW.06, Parungpanjang, Bogor, pada tanggal 26 Januari 2014 tempo hari telah diselenggarakan  Pemilihan Ketua RT.08 secara langsung. Pemilihan yang melibatkan peran serta seluruh warga RT.08.

 
Lay Out Plan Tempat Pemungutan Suara
Ada beberapa hal istimewa dalam penyelenggaraan acara pemilihan ini yang layak diangkat ke media, yaitu dari mulai setting sosialisasi pra-pemilihan, TPS, kartu suara hingga setting acara dibuat beda dari kebanyakan penyelenggaraan Pemilihan Ketua RT lainnya. Penyelenggaraan yang serius dari Panitia, tak pelak mengundang banyak perhatian, bukan hanya warga RT.08 tapi juga warga di wilayah sekitarnya, termasuk aparat Desa Parungpanjang.

Penjaringan Calon Ketua RT.08

Memang tidak mudah untuk mencari figur yang mau dicalonkan untuk mejadi Ketua RT. Berbagai alasan  dikemukakan orang-orang yang sebenarnya layak untuk dcalonkan sebagai pemimpin. Alasan utama penolakan mereka ketika dirujuk untuk menjadi calon rata-rata adalah berkaitan dengan masalah pekerjaan.

Namun di sini Panitia tidak patah arang. Panitia melakukan penjaringan calon melalui beberapa cara, yaitu datang langsung ke rumah figur yang dipilih dan juga mengundang seluruh warga untuk diadakan pertemuan.

Empat Calon Ketua RT.08
Setelah diadakan beberapa tahap penjaringan, akhirnya didapat juga empat orang Calon Ketua RT.08, yaitu :
1. Didit Sudardi
2. Supardi (Suparman)
3. Nurmayati, A.Md (Neneng)
4. Sumardi, SE

Spanduk dan Banner

Spanduk Prmilihan Ketua RT.08 Periode 2014-2019

Pasca penjaringan Calon Ketua RT, Ketua Panitia Pemilihan langsung menginstruksikan untuk pembuatan spanduk dan banner untuk mensosialisasikan para calon.  


Harapan Pak Agung Siswanto, S.Sos., M.Si selaku Ketua Panitia,  selain untuk kepentingan sosialisasi para calon, secara otomatis dengan dipasangnya spanduk dan banner akan memberikan efek meningkatnya perhatian masyarakat terhadap arti pentingnya acara Pemilihan Ketua RT  dan menyadarkan kembali warga yang mulai apatis.

 
Pak Agung Siswanto,S.Sos.,M.Si sedang memberikan Instruksi

Beragam tanggapan diberikan oleh masyarakat saat dipasang spanduk. Ada yang mengapresiasi positif ada juga yang negatif. 

Yang positif misalnya : ‘Waah ini baru Panitia namanya…”, “Hebat Panitia sekarang, benar-benar all out..”, “..eh tuh Pak Kumis kayak Rano Karno..”, “Tuh yang nomor empat potonya kayak Pak Boss yah, tembem..hehehe…”, “…aku coblos yang paling cantik aja…wkwkwk…” dan sebagainya.

Yang negatif :”Ah, cuman pilihan RT aja pake spanduk segala!”, “…percuma pasang spanduk, kita juga udah pada tahu belangnya masing-masing kok…” dan sebagainya

“Baik komentar positif maupun negatif, itulah memang yang kita harapkan, karena dengan begitu akan bisa menjadi pemantik antusiasme warga yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS,”ungkap Pak Agung Siswanto.

Kartu Suara

Penghitungan Kartu Suara Yang Telah Dicoblos
Kartu Suara di-setting sedemikian rupa, sehingga walaupun di-design seekonomis mungkin tapi tetap tampil excellent.
“Satu lembar kertas A-3 bisa untuk sembilan Kartu Suara,” penjelasan Joko Pitono salah satu anggota panitia yang bertugas sebagai designer.

Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Ruangan Dalam Bilik Suara
Terpilih dari sekian banyak alternatif tempat yang ditawarkan oleh warga untuk dijadikan TPS adalah Sekolah TK Al-Marjani. Pertimbangannya selain bersih dan strategis, di TK tersebut banyak pealatan pendukung yang bisa dimanfaatkan.
 
Pemilih sedang memasuki bilik Suara
Panitia dibantu warga secara sigap bahu-membahu mendirikan tenda di depan TK Al-Marjani. Segala macam perangkat  ditata sesuai Lay Out Plan yang telah dibuat. Banner, nama-nama penunjuk tempat dan penunjuk arah dipasang pada tempatnya masing-masing.
 
Lokasi terpilih, di pertigaan depan TK Al-Marjani
“Banyak tempat yang ditawarkan oleh warga. Panitia memilih tempat ini karena tempatnya bersih dan sangat strategis. Selain itu kita bisa meminjam peralatan TK Al-Marjani untuk dipakai, tanpa harus mencarinya jauh-jauh,” ungkap Ketua Panitia di sela-sela kesibukan panitia menyiapkan TPS.

Hari  ’H’ Pemilihan Ketua RT.08

Ketua Panitia Memberikan Sambutan di acara pembukaan
Saat yang ditentukan untuk acara Pemungutan Suara telah tiba. Terdengar berbeda dari kebanyakan apa yang dibacakan oleh MC mengenai susunan acaranya, dimana pada  pembukaan terdapat acara menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya  setelah Do’a Pembuka.

Kepala Desa Parungpanjang (Hj. Nina Kurniasih) sedang memberikan sambutan
Prosesi acara pembukaan itu menjadi tersasa  khidmat dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Seluruh Panitia, para Calon Ketua RT, tokoh masyarakat, tamu undangan beserta warga calon pemilih yang datang awal, tampak berdiri besemangat menyanyikannya  diiringi musik minus one.
Empat Calon Ketua RT.08 sedang khidmad menanti
Acara demi acara berjalan dengan lancar. Para warga begitu antusias datang ke TPS. Mereka tertib menunggu antrian verifikasi data diri untuk selanjutnya menuju ke bilik suara. Banyak senyum mengembang mengiringi langkah para pemilih.

Warga yang memilih sedang melakukan verifikasi data diri
Sesuai tata cara yang telah ditetapkan, tepat pukul 11.00 acara pemungutan suara ditutup dan warga yang datang terlambat tidak diperkenankan mecoblos. Panitia konsisten menjalankannya. Ditandai dengan hitungan mundur dari angka sepuluh, sesuai detik yang berjalan, acara pemungutan suarapun ditutup pada hitungan ke nol.  Riuh tepuk tangan para hadirin menyambut penutupan itu. Kotak Suarapun disegel di depan seluruh saksi.

Tepat pukul 13.00 acara penghitungan suara dimulai. Warga yang sudah pulang kembali lagi ke TPS dengan penuh harap jagonya akan menang. Riuh rendah suara pendukung berteriak ketika Panitia membacakan angka yang dicoblos pada kartu suara. Ada histeria spontan dari pendukung, ketika calon pilihannya memimpin perolehan suara. Fenomena itu melebihi pemilihan bupati, gubernur bahkan presiden.
 
Panitia Pemilihan RT.08 sedang menghitung kartu suara
Ada sedikit keanehan ketika validasi data perolehan suara. Maklum mungkin panitia juga sedikit terbawa ketegangan, ketika mencocokan kembali jumlah kartu suara dengan yang tertulis di papan hitung ada selisih. Berkali-kali dihitung dan berganti tangan, suara pemenang  pada kartu suara berjumlah 44, sedangkan di board hitung 43 suara. Hingga BPD-pun harus turun tangan untuk menghitung. Dan benar, jumlah kartu suara pemenang memang sesuai yaitu 43.
 
Papan untuk mencatat jumlah suara sesuai kartu suara yang masuk
Bapak Sumardi, SE dinyatakan sebagai pemenang. Beliau akan menjabat sebagai Presiden RT.08 dalam masa bhakti 2014-2019. Semua saling berpelukan, berita acarapun ditandatangani oleh Panitia, Saksi-Saksi dan  seluruh Kontestan.
 
Penandatanganan Berita Acara Hasil Pemungutan Suara

Money Politic

 
Panitia bersama Anggota BPD dan warga RT.08 pasca pemungutan suara
Sejak ditetapkannya keempat orang sebagai Calon Ketua RT.08, beredar isyue ‘money politic’ atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan ‘serangan fajar’. Tapi hanya berupa candaan, untuk itu Panitia memang tidak mengantisipasinya, apalagi pada saat penjaringan calon tidak ada yang mau maju. 

“Mencari Calon yang mau maju saja susahnya setengah mati, gak mungkinlah ada yang mau melakukan serangan fajar…,”uangkap Ketua Panitia

Memang faktanya Sang Ketua sampai harus berkorban kurang lebih satu juta rupiah untuk membantu biaya pendaftaran calon dan keperluan kepanitiaan. 

Tapi sehari setelah acara pemilihan, ada beberapa warga yang mengaku menemukan bukti-bukti ‘money politic’ yang dilakukan oleh calon terpilih melalui tim suksesnya. Suasanapun jadi riuh, terlebih terhadap pendukung yang kalah. Hingga terpaksa Ketua RW-pun harus turun tangan untuk menyelesaikannya. 

Malam selepas Isya, semua komponen dikumpulkan. Pihak-pihak yang berselisih diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-unegnya. Calon terpilih menyangkal telah melakukan serangan fajar dan memang tidak ada satupun bukti yang ditunjukkan malam itu. Bahkan Pak Ketua RW menyampaikan, apabila seandainya ada pembagian uang ataupun barang, jika dilakukannya setelah acara pemungutan suara, itu tidak dianggap sebagai ‘money politic’.
Masalahpun selesai, semua pihak kini bisa menerima dengan tangan terbuka. Wajah-wajah tegang telah berganti dengan senyum yang mengembang. Mereka saling bersalaman.

“Alhamdulillah semua bisa menerima. Tugas kami selaku panitia ke depan tinggal dua, yaitu membentuk kepengurusan RT.08 dan menyiapkan acara Serah Terima Jabatan (Sertijab),”ungkap Pak Agung Siswanto. (ada)